Kumaha Sadayana ? Damang nya ? Sakieu Hafidh teh akan njeulaskeun tentang Bangunan - bangunan kolonial belanda terindah di indonesia, berikut info nya :
1. Lawang Sewu (Semarang)
Bangunan ini tak ayal adalah bangunan Belanda paling terkenal senatero
Indonesia. Bangunan ini disebut Lawang Sewu oleh penduduk lokal lantaran
banyaknya pintu yang ada di gedung ini. Lawang Sewu didirikan pada 27
Februari 1904 sebagai kantor perusahaan perkeretaapian Belanda, yaitu
NIS. Arsiteknya adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J.
Ouendag yang berdomisili di Amsterdam. Gedung tua ini menjadi saksi
pertempuran hebat antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) dengan
Kempetai dan Kidobutai, Jepang pada Pertempuran Lima Hari di Semarang
(14 Oktober – 19 Oktober 1945). Selain kedua menaranya, bangunan ini
juga terkenal karena hiasan kaca patrinya yang begitu indah.
2. Stadhuis (Jakarta)
Bangunan ini sekarang dikenal sebagai Museum Fatahillah, namun dulunya
adalah Balai Kota (Stadhuis) Batavia atau Jakarta. Bangunan ini dibangun
antara kurun waktu 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan van
Hoorn dan sengaja dibangun menyerupai Istana Dam di Amsterdam. Pada
bangunan ini juga terdapat patung Hermes dan meriam Si Jagur yang
terkenal.
3. Gereja Katedral (Jakarta)
Gereja Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga adalah sebuah
gereja Katolik yang diresmikan tahun 1901. Gaya arsitekturnya adalah
neo-gotik yang merupakan ciri khas arsitektur gereja di Eropa.
Arsiteknya adalah Marius Hulswit asal Belanda. Awalnya, bagian menara
dirancang berbentuk kubah pada ujungnya. Namun rencana ini tak pernah
terlaksana. Sebagai gantinya dibangun menara dari logam, yang tidak
lazim untuk sebuah gereja gotik namun perlu dilakukan karena wilayah
Indonesia rentan terhadap gempa. Pada tahun 1991, bagian balkon katedral
dijadikan museum.
4. Gereja Blendhuk (Semarang)
Gereja Blendhuk adalah gereja Kristen Protestan tertua di Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1753 dan bergaya arsitektur baroque.
Gereja ini mendapat namanya karena kubah bulatnya di bagian atasnya
yang dahulu dilapisi perunggu. Nama sesungguhnya dari gereja ini adalah
GPIB Immanuel. Hingga kini, bangunan gereja ini tetap digunakan dan
menjadi ikon kota Semarang selain Lawang Sewu.
5. Gedung Bank Indonesia (Yogyakarta)
Gedung Bank Indonesia atau yang disebut de Javasche Bank pada zaman
penjajahan, diresmikan pada 1 April 1879 sebagai kantor cabang ke-8 di
Nusantara. Gedung ini dirancang oleh arsitek Hulswitt dan Cuypers dengan
bergaya arsitektural Eropa dengan dua menaranya yang kini dicat emas.
Bangunan ini terletak tak jauh dari Istana Kepresidenan RI.
6. Gedung Bank Indonesia (Cirebon)
Tak banyak yang tahu tentang bangunan bersejarah ini, padahal gedung ini pernah muncul di mata uang 500 rupiah.
Bangunan ini merupakan kantor cabang ke-5 De Javasche Bank yang dibuka
pada 1 Juli 1866 (hmm…duluan daripada Yogya malah, hebat). Arsiteknya
sama dengan arsitek Gedung BI Yogyakarta, yaitu F.D. Cuypers &
Hulswit. Bangunan ini sekarang beralamat di Jalan Yos Sudarso no. 5
Cirebon. Ada dua keunikan gedung ini dibandingkan gedung kolonial lain.
Pertama, ini adalah satu-satunya gedung BI yang memiliki satu menara.
Kedua, di bagian depan bangunan utama gedung ini, terdapat sepasang
gapura bergaya Majapahit dari batu bata merah.
7. Gedung London Sumatra (Medan)
Gedung London Sumatra ini dibangun pada tahun 1906 sebagai kantor
perusahaan perkebunan milik Harrisons & Crossfield Plc. yang
berpusat di London. Desain arsitekturnya menampakkan gaya transisi yang
mirip dengan rumah-rumah di London. Gedung ini terletak di Kelurahan
Kesawan, Kecamatan Medan Barat.
8. Istana Buitenzorg (Bogor)
Istana Bogor adalah istana terindah dari enam Istana Kepresidenan RI.
Keunikannya tentu saja adalah keindahan danau dan Kebun Raya Bogor yang
melingkupinya serta rusa-rusa jinak yang sengaja didatangkan dari Nepal.
Istana Bogor dahulu disebut “Buitenzorg” yang artinya “tanpa
kekhawatiran”. Pada 1744, Gubernur Jenderal van Imhoff terkesima dengan
kedamaian sebuah desa kecil di Bogor dan berencana membangun istana di
sini. Istana Bogor awalnya dibuat 3 tingkat dan dibuat menyerupai
Blehheim Palace di Oxford, Inggris.
Pada 10 Oktober 1834, Gunung Salak meletus dan menyebabkan istana ini
roboh akibat gempa vulkanik. Pada tahun 1850, istana ini dibangun
kembali, namun hanya satu lantai karena kondisi Indonesia yang sering
dilanda gempa. Sejak tahun 1870-1942, istana ini telah menjadi tempat
kediaman resmi dari 38 gubernur jenderal Hindia Belanda dan satu
gubernur jenderal Inggris, siapa lagi kalau bukan Raffles. Bak Gedung
Putih, istana ini juga menyimpan ratusan karya seni seperti lukisan
karya Basuki Abdullah, patung Hercules, dan patung Pegasus.
9. Gedung Balaikota (Medan)
Gedung ini dibangun pada tahun 1900 oleh biro arsitek Hullswit dan
bergaya arsitektur Eropa yang indah. Pada keempat sisi kubah terdapat
jam dinding kuno yang dulu dapat berdentang. Gedung ini kini menjadi
bagian hotel Aston Medan dan difungsikan sebagai restoran.
10. Asta Tinggi Sumenep (Madura)
Asta Tinggi Sumenep adalah makam-makam raja Madura dan kerabatnya.
Dibangun pada tahun 1750, bangunan utama dari kompleks makam ini adalah
bangunan berkubah (cungkup) tempat raja-raja Madura dimakamkan. Konon,
jika kita berdoa di dalam cungkup ini, niscaya doa kita akan dikabulkan.
Oleh sebab itu, kawasan makam ini masih rajin dikunjungi warga Madura
untuk berziarah. Kompleks makam ini memang unik, sebab terdapat gerbang
bergaya Portugis.
BONUS #1
Museum Prasasti (Jakarta)
Museum ini sebenarnya bukan bangunan kolonial, melainkan makam Belanda yang dikenal dengan nama Hollandsche Kerk
atau kini sering disebut pemakaman Kebon Jahe Kober. Kompleks pemakaman
ini dibangun pada tahun 1795 dan terkenal dengan keindahan
patung-patung malaikatnya. Tempat ini sangat populer bagi pecinta
fotografi dan sudah sering menjadi lokasi syuting video klip.
BONUS #2:
Gedung Bank Indonesia (Solo)
Sebagai orang Solo, aku sendiri tidak tahu banyak tentang sejarah Gedung
Bank Indonesia Solo. Bangunan ini diarsiteki oleh Hulswitt dan Cuipers
dengan gaya neo-klasik. Bangunan ini juga menjadi saksi sejarah ketika
sekelompok pemuda menggunakannya untuk menculik PM Sutan Syahrir pada
masa revolusi.
Belanda memang menorehkan penderitaan akibat penjajahan di Indonesia.
Namun bangunan-bangunan peninggalan tersebut sudah selayaknya kita jaga.
Selain karena keindahan arsitekturnya, juga sebagai pengingat sejarah
panjang perjuangan bangsa kita.
sangat membantu dalam pembuatan tugas anak saya
Posting Komentar